satu hierarki esensial dalam pembiakan kukila catok belengkok, khususnya lovebird, ialah perkawinan. anda mesti teliti memandang apakah kukila amat berjodoh, serta enggak hanya dobel. loh, bukankah kukila yang telah dobel tentu berjodoh? pada pembiakan lovebird, keduanya tidak senantiasa serupa. biar sebagian perilakunya kelihatan serupa, sering-kali dua akhir kukila yang dobel berawal dari tipe genus yang serupa.
masalah ini kerap dirasakan penangkar love bird, khususnya pemula. demikian lamban menanti mengharap, dua babon yang telah dobel cukup lamban, kerap bercumbu, akan tetapi tidak melawat menelur. rupanya, kedua babon berjenis genus laki-kaki.
sering-kali terdapat pula yang bahagia, karna babon telah menelur, terlebih jumlahnya amat melimpah, terlebih hingga 10 biji semisal. beliau beranggapan indukan amat fertil, tapi ketika ditetaskan tidak sempat membobok.
rupanya, beliau tidak siuman bila kedua babon berjenis genus awewe. maksudnya besaran telur yang melimpah sesungguhnya berawal dari dua babon. layak enggak sempat membobok, karna telur nyata enggak dibuahi sel benih (spermatozoa) kukila laki-kaki.
memandang kasus-kasus tesebut, esensial buat seseorang breeder buat memahami apakah kedua babon amat telah berjodoh. salah satu panduan biar anda enggak teperdaya aksi mereka yang kelihatan serupa berjodoh, sedangkan tipe kelaminnya serupa. buat itu jika pelajari dulu aturan melainkan love bird laki-kaki serta awewe.
cara perkawinan
kini anda masuk ke cara perkawinan. sebagian penangkar lebih menggemari memasangkan sebagian akhir kukila lovebird, laki-kaki serta awewe, dalam satu kerangkeng besar alias kerangkeng pemukiman. atas begitu, kukila bakal mencari larap per, seperti atas preferensi alias kesukaannya.
cara ini benar efisien, karna tentu bakal terdapat kukila yang berjodoh. karna itu, para penangkar pemula kebanyakan memakai aturan serupa ini.
kemudian, gimana bila anda cuma memiliki seekor lovebird laki-kaki serta seekor lovebird awewe yang belum berjodoh, semisal didapatkan dari pangkal yang berlainan? cara perjodohannya pasti menginginkan durasi, karna sebelumnya mereka enggak saling memahami satu serupa lain.
yang diperlukan ialah kerangkeng kukila yang dilengkapi atas bidai. bidai ini berperan buat memagari aksi kukila biar enggak berkorelasi langsung. ini esensial buat menghindari salah satu kukila melanda kukila lain, alias berlangsung keadaan yang enggak diinginkan selagi cara perkawinan aktif.
bila enggak ada kerangkeng perkawinan serupa di berdasarkan, kamu dapat menyiasatinya atas saling melekatkan kerangkeng koran, atas posisi tenggeran saling paralel alias lurus. upayakan kedua kurungan enggak amat kerap dipindah-pindah. lebih bagus lagi bila penempelan kedua kurungan dijalani atas aturan digantung di lokasi yang hening, semisal dalam ruangan eksklusif.
sehabis kerangkeng perkawinan telah disiapkan, selanjutnya memuatkan kedua kukila dalam kerangkeng dengan cara terpisah. selagi sebagian hari, memonitor lalu kemajuan kedua kukila. kebanyakan kukila mulai saling memepet, bentrok catok, biar atas aksi terbatas (karna dibatasi bidai). bila keadaan itu terpantau, sehingga cara penjodohan telah mulai bepergian atas bagus.
selanjutnya, bila kedua kukila mulai asan tak asan serta kerap tidur berapit. itu maksudnya cara perkawinan telah bepergian seperti acara. yang dapat dijalani ialah:
memasang gelodok di kerangkeng perkawinan.
membuka bidai yang melepaskan mereka.
memasok oakan yang melimpah berisi nutrisi, bersama komplemen eksklusif buat kukila indukan.